Kacang
Hijau! Ini Teknik Lengkap Budidayanya? – Kacang hijau merupakan salah
satu bahan bangan yang sangat bergizi. Kandungan protein dan vitamin tanaman
yang satu ini sangat kompleks sehingga banyak diminati.
Kacang hijau sendiri biasanya dibuat sebagai bahan oalahan
makanan mulai dari bubur kacang hijau sampai dengan isian kue onde-onde.
Permintaan pasar yang tinggi akan kacang hijau membuat banyak orang ingin
mencoba membudidayakannya.
Namun masih sedikit orang yang tahu bagaimana cara membudidaya
tanaman yang satu ini. Kacang hijau merupakan salah satu komoditas tanaman
unggulan yang sangat cocok untuk dibudidayakan di Indonesia. Berikut beberapa
tahap proses budidaya tanaman kecang hijau yang bisa dicoba.
1. Media Tanam
Untuk memulai budidaya tanaman kacang hijau, hal terpenting yang
harus diperhatikan adalah pemilihan media tanam. Media tanam yang paling baik
digunakan untuk budidaya tanaman kacang hijau adalah tanah lembung. Tanah
lembung mengandung banyak zat dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman.
Kacang hijua merupakan tanaman musim kemarau, oleh sebab itu
tidak dianjurkan untuk terkena banyak air. Tanah yang dapat digunakan untuk
budidaya tanaman kacang hijau adalah tanah yang memiliki tingkat keasaman 5,8
sampai dengan 7.
2. Pembenihan
Agar dapat menghasilkan kacang hijau yang berkualitas, maka
diperlukan bibit yang juga berkualitas. Sebenarnya ada banyak sekali jenis
bibit kacang ghijau mulai dari merak, walet, sampai dengan nuri. Pilih sesuai
dengan kebutuhan.
3. Penanaman
Karena kacang hijau tidak bisa hidup dengan banyak air, maka
penanaman sebaiknya dilakukan pada saat musim kemarau. Jarak tanam antara
kacang hijau satu dengan yang lain adalah 40 x 20 cm untuk kacang hijau
bercabang, dan 30 x 10 cm untuk kacang hijau yang tidak bercabang.
Buat lubang tanam kemudian masukkan 2 sampai 3 benij kacang
hijau. Jangan lupa untuk memberinya pupuk organik. Atau bisa juga menggunakan
pupuk urea atau PPC. Setelah benih masuk, tutup lubang dengan tanah lalu
padatkan.
4. Pemupukan
Selain pemupukan awal, juga diperlukan pemupukan rutin agar
tanaman dapat tumbuh dengan subur. Pemupukan dapat dilakukan 2 minggu sekali
setelah tanaman berusia lebih dari 2 minggu. Pupuk yang digunakan bisa berupa
POC NASA.
Namun saat tanaman kacang hijau mulai berbunga, sebaiknya
pemupukan dihentikan terlebih dahulu dan diganti dengan penyiraman dan
penyemprotan. Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu proses penyerbukan
tanaman kacang hijau.
5. Penyiraman
Kacang hijau memerlukan penyiraman intensif pada saat
pertumbuhan awal atau pada saat kacang hijau mulai menjadi kecambah. Penyiraman
juga diperlukan pada saat kemarau panjang. Namun yang harus diperhatikan bahwa
jangan sampai menimbulkan genangan saat menyiram tanaman karena akan membuat
kacang hijau membusuk.
6. Penyiangan
Penyiangan ini dilakuakn dalam rangka merawatan tanaman kacang
hijau agar terbebas dari tanaman gulma pengganggu yang dapat menghambar
pertumbuhan kacang hijau. Penyiangan dapat dilakukan sebanyak 2 sampai dengan 3
kali sebelum tanaman berbunga.
7. Pengendalian
Hama
Ada beberapa jenis hama yang biasa menyerang kacang hijau.
Solusinya adalah dengan membuat selingan tanaman jenis lain di sela-sela kacang
hijau. Selain itu sanitasi harus diperhatikan dengan baik untuk menanggulangi
hama yang biasa menyerang kacang hijau.
8. Pemanenan
Panen kacang hijau dapat dikenali dari ciri-ciri daun yang sudah
menguning dan mulai berguguran. Polong kacang hijau berwarna kehitaman dan
sedikit retak. Sedangkan masa panen kacang hijau biasanya 75 sampai 100 hari
setelah kacang hijau ditanam.
Cara menanam Kacang Hijau Dengan Benar – Kacang ijo atau kacang hijau
mengandung nutrisi yang tinggi, contohnya adalah dibuat bubur kacang ijo yang
enak tentunya, anda ingin menanam kacang hijau di kebun anda? Berikut ini Tips
dan cara menanam kacang hjiau dengan benar.
Kacang Hijau merupakan sejenis tanaman palawija yang tumbuh
dengan baik di daerah-daerah tropika. Tumbuhan yang tergolong suku
polong-polongan (Fabaceae) ini mempunyai tak sedikit kegunaaan dalam kenasiban
sehari-hari manusia sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Di
Indonesia, kacang hijau menempati urutan ketiga sebagai tanaman pangan legum,
seusai kedelai dan kacang tanah. Sebagai negara yang berada di
garis khatulistiwa. Budidaya kacang hijau sangat tepat diperbuat di seluruh
daerah di Indonesia. Berikut Tutorial Menanam Kacang Hijau.
Kacang hijau sangat tepat ditanam pada tanah bertekstur liat
berlempung yang tak sedikit mengandung bahan organik, aerasi, dan drainase yang
baik. Kacang hijau bakal tumbuh optimal pada struktur tanah yang gembur dengan
pH 5,8 – 7,0 optimal 6,7. Iklim yang baik untuk budidaya kacang hijau di daerah
yang mempunyai curah hujan optimal yakni 50-200 mm/bulan. Temperatur 25-27 0C
dan kelembaban udara antara 50-80% dan memperoleh sinar matahari yang cukup.
Semua varietas kacang hijau yang telah dilepas tepat ditanam di lahan sawah
maupun tegalan. Varietas terakhir tahan penyakit semacam Sriti, Kutilang,
Perkutut, dan Mural. Tipe bibit ini dianjurkan untuk ditanam pada daerah yang
mempunyai endemik penyakit Embun Tepung dan Bercak Daun.
Pada lahan bekas padi (Sawah dan Ladang), tak butuh diperbuat
pengolahan tanah/lahan, yang tak jarang disebut dengan istilah Tanpa Olah Tanah
(TOT). Budidaya di bekas area penanaman padi, tunggul padi butuh dipotong
singkat dan dibersihkan alias dipinggirkan. Jika tanah becek maka butuh
dibangun saluran drainase dengan jarak 3-5 m. Pada lahan Tegalan alias bekas
Tanaman Palawija, sepert jagung alias tipe lainnya, butuh diperbuat pengolahan
tanah. Lahan dibajak sedalam 15-20 cm, kemudian dihaluskan dan diratakan.
Saluran pengairan dibangun dengan jarak 3-5 m.
Kacang hijau ditanam dengan sistem tugal. Setiap celah
dimasukkan dua biji/celah. Penanaman pada musim hujan, memakai jarak tanam 40
cm x 15 cm jadi mencapai populasi 300 – 400 ribu tanaman/ha. Pada musim
kemarau memakai jarak tanam 40 cm x 10 cm jadi populasinya kurang lebih 400-500
ribu tanaman/ha. Jika budidaya kacang hijau diperbuat pada bekas tanaman
padi, penanaman kacang hijau tak boleh lebih dari 5 hari setelah padi dipanen.
(Untuk setiap musim; penyulaman yang baik diperbuat pada saat tanaman berusia
tak lebih dari 7 hari). Untuk lahan yang tak lebih subur, tanaman dipupuk 45 kg
Urea + 45 – 90 kg SP36 + SD kg KCl/ha yang diberbagi pada saat tanam dengan
cara larikan di segi celah tanam sepanjang barisan tanaman. Bahan organik
berupa pupuk kandang setidak sedikit 1520 ton/ha dan abu dapur sangat baik
untuk pupuk dan diberbagi sebagai penutup celah tanam. Di lahan sawah bekas
tanaman padi yang subur, tak butuh dipupuk maupun diberi bahan organik. Kegunaaankan
mulsa jerami untuk budidaya kacang hijau. Sebab pemakaian mulsa jerami bisa
menekan serangan hama lalat bibit, pertumbuhan gulma, dan penguapan air. Dosis
jerami padi diberbagi setidak sedikit 5 ton/ha.
Penyakit yang tak jarang menyerang kacang hijau antara lain;
bercak daun, basi batang, embun tepung dan penyakit puru. Pengendalian penyakit
bisa diperbuat dengan menanam varietas yang tahan penyakit. Pengendalian
tutorial lain bisa diperbuat dengan memakai pestisida dan fungisida semacam:
Benlate, Dithane M-45, Baycor, Delsene MX 700 alias Daconil pada awal serangan
dengan dosis 2 g/l air. Pada penyakit Embun Tepung (Erysiphepofygoni) bisa
dikendalikan dengan fungisida hexakonal dan diberbagi pada umur 4 dan 6 minggu.
Penyakit bercak daun, manjur dikendalikan dengan fungisida hexakonazol,
diberbagi pada umur kacang hijau 4, 5 dan 6 minggu.
Hama mutlak kacang hijau merupakan: Lalat Kacang (Agmmyxa
phaseoti), Ulat Jengkal (Piusia chaitites), Kepik Hijau (Nezara virfduta),
Kepik Coklat (Riptonus tinearis), dan Penggerek Polong (Maruca testutalis),
Kutu Thrips dan lain-lain. Pengendalian hama bisa diperbuat dengan memakai
insektisida. Semacam Cwifldor, Regent, Curacron, Atabnon, Furadan, alias
Pegassus dengan dosis 2-3 ml/liter air dan volume semprot 5OIM>00 liter/ha.
Pada daerah yang mempunyai endemik lalat bibit (Agromyza phaseoti) butuh
perbuatan perlakuan benih dengan cara baik. Pengendalian lalat bibit bisa
memakai insektisida Carbosulfan (10 g/kg benih) alias Fipnonil (5 cc/kg benih)
SEMOGA BERMANFAAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar